Analogue Girl in DIgital World

Analogue  Girl in DIgital World

Jumat, 14 Januari 2011

Y generation and X generation

Siang Guys..

siang ini gw ini men-share permasalahan gw, kali ini berkaitan tentang cinta juga, tapi cinta kita sama orang tua kita, siang ini ketika gw membuka mata gw sadar bahwa kejadia semalem teriakan bokap gw di telpon, suara keras dan segala nada tingginya adalah ungkapan rasa emosi dia terhadap gw yang mungkin gw sebagai anak tidak mampu membuat dia merasa senang atau sekedar dia merasa alhamdulilah anak gw nurut sama gw, ya... mungkin gw semalem ada benarnya gw egois ada benarnya gw terlihat tidak perduli, tapi bukan itu pointnya.


oke flashback ke jam 10 malam wib, gw lagi pergi sama kawcil gw, karena emg udah direncanakan buat jalan, dan secara tiba-tiba bokap gw tlp bilang mau kesana atau dia nyuruh orang untuk ke kosan gw buat kasih gw uang jajan, oke gw bilang " kenapa ga dikirim lewat atm aja pak besok? dhea takut malam kalo bapak nyuruh Pak Agus (orang yg disuruh bokap gw) nanti pak agus nunggu?" bokap gw bilang " yaudah gpp besok takut ga sempet ke bank buat transfer, nanti kabarin aja kalo udah mau pulang ".


oke tutup lah telpon itu, gw udah keburu beli tiket nonton, karena posisinya bokap gw dadakan, dan gw pikir nanti setealh ntn aja pak agus dateng ke tempat gw, nyatamya GSM semalem itu emang ibab banget, sms ga ada yang masuk, pas gw baru selesai nonton bokap telpon dan bilang " itu udah ada pak agus di kosan"! "hah??? dhea masih dijalan pak" bokap marah dengan nada tinggi " kamu gimana sih? tadi udah di sms kan? kamu kan udah janjian tadi, sekarang kamu malah gini, kamu itu udah dikasih enak tapi malah gini, kamu terserah deh urus diri kamu sendiri." gw langsung diem, dan gw cuma bilang "maaf pak..." langsung ditutup telpon gw. :(


pas smalem gw masih emosi, gw nangisdan gw cuma menganggap bahwa bokap gw ngerti gw, bokap salah paham maksud gw, bokap ga ngerti gimana gw, dia hanya mengedepankan power dia sebagai orang tua, dan tibalah sms dari bokap gw malam2 dengan tulisan " bapak sedih de, dengan ke masabodoan kamu itu, g usah hiraukan bapak lagi, kamu sudah dewasa "


disini terjadi perbedaan pandangan antara gw dan bokap, gw melihat masalah ini sesederhana mungkin, hanya karena permasalahan di provider yang lemot, terus waktu yang mungkin ga bisa kita pastikan jalanan jakarta yang ,macet dll. sampe kesalah pahaman waktu gw balik dengan waktu yang bokap gw tangkep.


sedangkan bokap gw melihat itu serumit mungkin dan melebar luas hingga ke masalah yang lain. perbedaan perspektif ini memang wajar, bokap melihat gw tidak peduli pada janji, gw tidak disiplin, tidak respek sama orang lain, karena merasa gw menyepelekan pak agus, padahal gw tidak berpikir seperti itu, ini murni hanya masalah keadaan yang tidak bisa diprediksi.


tapi ini mungkin terjadi karena gw dan bokap gw memiliki 2 dunia yang beda, beda generasi gw hidup di masa Y generation dan bokap gw hidup di dunia X generation. perbedaan pola pikir ini membuat kita yang di Y generation merasa orang tua kita berlebihan, orang tua kita ribet, orang tua kita marah-marah dan egois.


sedangkan orang tua kita yang hidup di X generation merasa kita sebagai anak tidak bisa diatur, suka-suka msendiri melakukan sesuatu, masa bodo, tidak peduli, padahal bukan itu pointnya tapi yang terlihat itu. disinilah terjadi perbedaan perspektif dan persepsi, karena inilah sering terjadi konflik antara anak dan orang tua, karena sekali lagi kita berada di 2 generasi yang beda, sangat jauh, dengan segala selera, cara bicara, cara bergaul, segala macam nya itu berbeda.


mungkin kita sebagai anak mendambakan pengertian yang luar biasa terhadap kita, dan terlebih berharap orang tua kita mampu mengikuti pola dan caranya Y generation, sayangnya tidak semua orang tua yang hidup di X generation mampu beradaptasi dengan Y generation, mampu mengerti akan keadaannya bahwa dunia sudah ada GAP-GAPnya , dunia sudah terbagi atas 3 lapisan generasi yaitu Flower,X, dan Y generation.


kita pun tidak bisa beradaptasi dengan keadaan X generation, kita pun tidak bisa mengerti akan keadaan oraang tua kita, segala perspektif mereka, sesimple mulai dari caraa memilih baju atau sepatu pasti terjadi perbedaan selera kan? atau makanan? bokap gw termasuk yang ga doyan makan sushi atau makanan junkfood yang mungkin digenerasi mereka tidak ada, jadi wajar mereka tidak suka, menerima sesuatu yang baru itu butuh adaptasi dan butuh waktu lama, selama itu pula tetap terjadi konflik antara anak dan orang tua.


dan pas gw bangun pagi-pagi gw sadar bahwa semalam gw terlalu mengikuti ego gw, gw terlalu menuntut pengertian dari orang tua gw, gw sadar bentakan bokap, nada tinggi bokap atau ocehannya semalam hanya bentuk rasa sayangnya yang luar biasa terhadap gw, cara mendidik yang mungkin ingin menjadikan gw jauh lebih menghargai waktu dan orang lain, yang terkadang itu dilupakan oleh kita si para generasi Y, gw sekarang tidak mau lagi memaksakan bokap mengerti gw, tapi mungkin gw yang harus melengkapi perbedaan ini, gw yang terkadang harus meredam jiwa muda yang berapi-api ini, bukan berarti orang tua selalu benar, tapi karna kita tau mereka lebih lama hidup di dunia ini daripada kita, kita tau mereka jauh lebih memiliki langkah daripada kita, walaupun terkadang orang tua melakukan kesalahan.

kasih sayang adalah kunci dari semua, buat kalian yang suka berantem sama orang tuanya, ingatlah bahwa kita berada di generasi yang beda, jadi wajar sekali ada perbedaan itu, lalu solusi terbaikk adalah kita mengambil sisi positif dari tiap generasi dan melengkapinya, semua itu dilakukan ortu kita karena mereka teramat sayang dengan kita, tanamkan di hati kalian bahwa sayang mereka itu bener-bener luar biasa daripadai sayang kita ke mereka, mungkin orang tua kita egois, tapi kita lebih egois nuntut ini itu terus, mungkin ini semua akan terasa tidak adil sampai someday kita kelak menjadi orang tua dan kita tau bagaimana rasanya orang tua kita dulu memperlakukan kita dengan caranya masing-masing karena mereka sayang, hanya itu alasan mereka.


Dear bapak :

" Pak, maaf atas segala keegoisan dhea, dan ketidak mengertian dhea akan bapak, dhea tau kita sangatlah berbeda, kita berada di dunia generasi yang berbeda, tetapi satu hal yang bapak mesti tau bahwa kita memiliki 1 kesamaan yaitu kita sama- sama menyayangi dan tidak mau melihat satu sama lain kecewa atau kekurangan satu apapun, biarlah perbedaan itu melengkapi warna kehidupan kita, karena kekuatan terbesar di dunia inni bukan seberapa besar GAP kita, seberapa besar perbedaan kita, tetapi seberapa besar kasih sayang bapak untuk terus menjaga anaknya, dan seberapa besar kasih sayang dhea untuk terus membuat bapak bahagia... i love u pak :)





P.S :
Dad, i know you always wacthing me in every step i walk, in every step i breath, even i was sleep you wacth and take care of me, i'm sorry if i never look back to you, if i never see you but one thing that i know your love is more than i know, even more than I :)




Tidak ada komentar: