Analogue Girl in DIgital World

Analogue  Girl in DIgital World

Selasa, 06 November 2012

Surat untuk Tuhan

Surat untuk Tuhan,


Tuhan, sedikit aku ingin bercerita dan bertanya kepadamu, aku tidak ingin mengeluh akupun tidak ingin mencibir terlebih aku memarahi apa yang menjadi takdirmu. namun aku hanya ingin bercerita soal mereka yang ada disekelilingku Tuhan, pertama aku bercerita tentang Ibuku, mengapa Tuhan engkau memberikan sakit padanya disaat ia harus berpikir keras tentang adik-adikku, mengapa engkau membuat dia tak berdaya dan lemah Tuhan saat dia harus tiap pagi mengantar adik kecilku bersekolah, atau menemani adikku mengaji, apakah ini bagian dari skenariomu? agar membuat adik-adikku mandiri dan membuat adik-adikku tak selalu bergantung padanya? atau menyuruhku agar bisa merawatnya dan memberi perhatian lebih? mungkin saja..

Kedua aku ingin bercerita tentang nenekku, mengapa engkau masih saja mengijinkan ia bekerja kerasa dari subuh hingga sore, padahal yang aku tahu fisiknya sudah lemah, sudah sakit kalo berdiri lama atau berjalan lama, mengapa engkau membiarkan dia seperti itu kenapa engkau tak memberikan saja rejekinya melalui anak atau cucunya agar dia tak usah bekerja lagi, jadi dia bisa banyak istirahat serta memperbanyak ibadah kepadamu? apakah ini bagian dari skenariomu? agar membuat anak dan cucunya menjadi lebih peka, menjadi lebih bekerja keras? menjadi lebih memahami dan mengerti bagaimana menyayangi, menghormati dan menghargai orang tua seutuhnya? mungkin saja.

Ketiga aku ingin bercerita sekaligus bertanya Tuhan tentang pasanganku, mengapa engkau menjauhkanku darinya? mengapa engkau membuat dia tak berada dekat? mengapa dia harus menjalani masa trainingnya di luar jakarta? mengapa engkau mempertemukan aku dengan dia jika memang aku harus berjauhan lagi, kalau aku kangen bagaimana Tuhan? kalau aku butuh dia disampingku bagaimana Tuhan? apa ini juga bagian dari skenariomu? agar aku bisa menjadi pribadi yang lebih sabar? lebih mandiri dan tak manja? agar bisa menghargai yang namanya ketulusan dalam menyayangi tanpa sebuah syarat? atau engkau ingin mengujiku dan menguji dia seberapa kuat cinta kita, seberapa serius dan seberapa tanggung jawab dia padaku? mungkin saja..

Keempat aku ingin bercerita soal pekerjaanku, Tuhan kenapa yah akhir-akhir ini pekerjaanku over, ada rasa kejenuhan di dalam diriku saat aku bangun pagi untuk bekerja, mengapa kau tuangkan rasa ini saat kemarin aku semangat untuk memulai semuanya? mengapa kau memberi kondisi seperti ini? apakah inipun skenariomu? agar aku menajadi pribadi yang tau apa tujuanku, arahku dan goalsku? agar aku tak cepat puas dan terus produktif dalam bekerja sampai aku bisa mendapatkan prestasi dengan reputasi yang baik? mungkin saja.. 

Kelima aku ingin bercerita tentang satu sahabatku Tuhan, yang dulu merupakan sahabat dekat serta orang yang aku percaya tempat aku menceritakan semua termasuk rahasiaku, tapi sekarang dia menjadi jauh bahkan seolah-olah tak mengenalku? seolah-olah aku itu tak ada arti dan makna di hidupnya? mengapa Tuhan? dia sekarang tak menegur sapa bahkan di jejaring sosial saja dia tak menyentuh namaku padahal dulu kita dekat sekali. apakah ini juga skenariomu? agar aku bisa menghargai teman lain yang sama baiknya? atau engkau mengajarku supaya aku tau bahwa di dunia ini tak ada yang abadi, everybody changing? betul kah Tuhan? mungkin saja..

Keenam ini lebih sederhana Tuhan, kenapa aku terus mempertanyakan dan bercerita tentang kelima hal yang kutulis diatas? kenapa engkau memberikan rasa ini sampai aku terus bertanya dan bercerita padamu, apakah ini pun bagian dari skenariomu? ataukah memang engkau memberikan segala kasih dan sayangmu untukku melalui hal-hal yang tak indah, agar aku terus menjadi pribadi yang  lebih baik? kalau iya ini  rasa perhatianmu padaku, aku mengubahnya menjadi sebuah hal yang harus disyukuri karena tanpa kelima hal itu, mungkin aku tak sering bercerita kepadamu, aku tak sering memintamu, aku tak sering memohon dan aku tak sering menyapamu lewat doa. 

Sepertinya aku paham, ketika aku ingin mengakhiri tulisan ini, aku berpikir ini cara terindahmu untuk membuatku menjadi pribadi yang kuat,karena mungkin yang menurutku buruk belum tentu menurutmu itu buruk, Terimakasih Tuhan.
\

Sincerely yours,

NDM